Senin, 20 Mei 2013

Zat pengawet makanan alami dan zat kimia berbahaya


Bahan Pengawet Makanan Alami

Bahan pengawet makanan alami mengambil bahan dasar dari alam yang cukup banyak tersedia di sekitar kita. Bahan pengawet makanan itu diantaranya air ki, kunyit, chitosan dan asap cair.


1. Air ki
Air ki merupakan salah satu bahan perngawet alami yang menggunakan bahan dasar jerami. Cara penggunaannya cukup sederhana. Jerami dibakar hingga menjadi abu, lalu abu jerami dimasukkan ke dalam wadah yang diberi air dan rendam sekitar 1 sampai 2 jam. Selanjutnya disaring sehingga sisa pembakaran jerami tidak bercampur dengan air. Air sisa pembakaran jerami inilah yang disebut air ki. Air ki mengandung antiseptik yang dapat membunuh kuman, dengan pemberian air ki, makanan dapat bertahan lebih lama, seperti pada mi basah yang mampu bertahan sampai dua hari. (Ida Soeid, 2006)


2.Kunyit
Bahan pengawet makanan alami yang lain adalah kunyit. Kunyit dapat digunakan sebagai pengawet makanan karena berfungsi sebagai antibiotik, antioksidan, antibakteri, anti radang dan antikanker. Di samping itu kunyit juga berfungsi sebagai pewarna alami, seperti yang biasa digunakan pada tahu. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5 %, sedangkan pada kunyit ekstrak, kandungan kurkuminoid mencapai 40-50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk, digiling dan diperas airnya. (Ida Soeid, 2006).

 


3.Chitosan
Chitosan merupakan produk turunan dari polimer chitin, yakni produk samping (limbah) dari pengolahan industri perikanan, khususnya udang dan rajungan. Limbah kepala udang mencapai 35-50% dari total berat udang. Kadar chitin dalam berat udang berkisar antara 60-70% dan bila diproses menghasilkan sekitar 15-20%. Chitosan mempunyai bentuk mirip dengan selulosa.
Struktur Chitosan
Proses utama dalam pembuatan chitosan meliputi penghilangan protein dan kandungan mineral melalui proses kimia yang disebut deproteinasi dan demineralisasi yang masing-masing dilakukan dengan menggunakan larutan basa dan asam. Selanjutnya chitosan diperoleh melalui proses deasetilasi dengan cara memanaskan dalam larutan basa. Chitosan sedikit larut dalam air dan mempunyai muatan positif yang dapat mengikat muatan negatif dari senyawa lain serta mudah mengalami degradasi secara biologi dan tidak beracun, selain itu chitosan dapat berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat dan menghambat pertumbuhan bakteri (Linawati, 2006). Tetapi kekurangan dari penggunaan chitosan ini adalah pembuatannya yang cukup rumit sehingga sulit untuk dilakukan dalam skala kecil.




Bahan Pengawet Makanan Kimia Berbahaya

 

Zat adiktif makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam bahan makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk makanan, baik yang mempunyai nilai gizi maupun yang tidak mempunyai nilai gizi.
Beberapa manfaat penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:

1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut

2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.

3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan yaitu untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau pembusukan makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat dicegah sementara waktu.

Ada dua macam cara pengawetan pada makanan,yaitu pengawet alami dan pengawetan buatan.

a. Pengawetan alami itu dengan cara
• Menggunakan gula dan penggaraman, contohnya pembuatan manisan.
• Pengasapan, contohnya pada kelapa.
• Pendinginan, contohnya pada ikan dan buah-buahan.

b. Pengawet buatan, biasanya dilakukan dengan pemberian senyawa kimia,
seperti:
• Garam benzoat digunakan untuk sirup, margarin, dan kecap.
• Asam benzoat dan natrium benzoat: dipakai untuk pengawet minuman, jus buah, saus, dan kecap.
• Asam propionat dan natrium propionat: dipakai pada pengawet roti dan keju.
• Asam sorbat: dipakai untuk pengawet keju.



sumber : http://avisditya.blogspot.com/2012/04/zat-pengawet-makanan-alami-dan-bahan.html
 

Senin, 18 Februari 2013

cake kopi jahe


Cake Kopi Jahe



Lagi nyari resep cake yang unik. Resep ini cocok buat musim penghujan kaya sekarang. Dicoba yah.
Serunya perpaduan jahe dan kopi dalam cake lapis dengan topping yang rich.

Bahan:
  • 150 g mentega tawar
  • 175 g gula pasir
  • 3 butir telur ayam
  • 150 g tepung terigu serbaguna
  • 1 sdt baking powder
  • 100 ml yoghurt tawar
  • 2 sdt jahe bubuk
  • 2 sdt kopi instan bubuk, larutkan dengan 1 ½ sdt air mendidih
Krim: kocok dengan mixer hingga rata
  • 250 g mentega tawar
  • 100 ml sour cream (krim asam)1)
  • 100 g gula halus
Topping:
  • 100 g kacang hazelnut, kupas, cincang kasar, sangrai
Cara Membuat: 
  1. Panaskan oven pada suhu 180° C. Olesi loyang (F20 cm) dengan margarin dan lapisi dengan kertas roti. Sisihkan.
  2. Kocok mentega, dan gula dengan mixer kecepatan tinggi hingga lembut. Tambahkan telur satu per satu, sambil terus dikocok.
  3. Masukkan tepung terigu, baking powder, yoghurt, dan jahe, aduk lipat dengan bantuan spatula. Tambahkan larutan kopi, aduk rata.
  4. Tuang adonan ke dalam loyang yang telah disiapkan. Panggang di dalam oven hingga matang (±40 menit), angkat. Dinginkan. Iris kue secara melintang menjadi 3 bagian.
  5. Taruh 1 lembar kue di atas talenan, olesi dengan 1/3 bagian krim hingga rata. Tutup dengan 1 lembar kue, olesi kembali dengan 1/3 bagian krim hingga rata. Tutup dengan sisa kue. Olesi seluruh permukaan kue dengan sisa krim, ratakan. Taburi dengan kacang.
  6. Simpan dalam kulkas hingga sesaat akan disajikan.(f)
1)Sour cream: Krim yang telah difermentasi oleh bakteri asam. Dijual dalam kemasan tetrapack di supermarket besar.
Untuk 12 potong

Kopi terbukti merupakan sumber anti-oksidan terbesar dari setiap kali dan tingkat konsumsi yang kemudian diikuti teh hitam, pisang, kacang-kacangan kering, dan jagung.
Orang Amerika memperoleh sumber anti-oksidan dari konsumsi kopi dibandingkan dari jenis makanan atau minuman lainnya dan sejauh ini tak ada jenis makanan atau minuman yang menyamai kopi, kata kepala tim peneliti Professor Joe Vison dari Scranton University di Pensylvania.
Baik kopi berkafein atau bebas kafein keduanya memberikan sumbangan anti-oksidan sama tingkatnya.
Badan pengamat pasar Mintel mencatat perilaku minum kopi di Inggris yang menyebutkan tingkat konsumsi kopi lebih rendah dibanding di Amerika Serikat, tercatat hanya 47 persen orang Inggris yang secara teratur meminum kopi instan atau kopi bubuk.
Khasiat Jahe
Sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan.

Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang dikeluarkan rimpang jahe.
Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak..
Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol .

Sumber : Femina