Bahan Pengawet Makanan Alami
Bahan pengawet makanan alami mengambil bahan dasar dari alam yang cukup banyak tersedia di sekitar kita. Bahan pengawet makanan itu diantaranya air ki, kunyit, chitosan dan asap cair.
1. Air ki
Air ki merupakan salah satu bahan perngawet alami yang menggunakan bahan dasar
jerami. Cara penggunaannya cukup sederhana. Jerami dibakar hingga menjadi abu,
lalu abu jerami dimasukkan ke dalam wadah yang diberi air dan rendam sekitar 1
sampai 2 jam. Selanjutnya disaring sehingga sisa pembakaran jerami tidak bercampur
dengan air. Air sisa pembakaran jerami inilah yang disebut air ki. Air ki
mengandung antiseptik yang dapat membunuh kuman, dengan pemberian air ki,
makanan dapat bertahan lebih lama, seperti pada mi basah yang mampu bertahan
sampai dua hari. (Ida Soeid, 2006)
2.Kunyit
Bahan pengawet makanan alami yang lain adalah kunyit. Kunyit dapat digunakan
sebagai pengawet makanan karena berfungsi sebagai antibiotik, antioksidan,
antibakteri, anti radang dan antikanker. Di samping itu kunyit juga berfungsi
sebagai pewarna alami, seperti yang biasa digunakan pada tahu. Kunyit basah
kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5 %, sedangkan pada kunyit ekstrak,
kandungan kurkuminoid mencapai 40-50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar
tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya
kunyit ditumbuk, digiling dan diperas airnya. (Ida Soeid, 2006).
3.Chitosan
Chitosan merupakan produk turunan dari polimer chitin, yakni produk samping
(limbah) dari pengolahan industri perikanan, khususnya udang dan rajungan.
Limbah kepala udang mencapai 35-50% dari total berat udang. Kadar chitin dalam
berat udang berkisar antara 60-70% dan bila diproses menghasilkan sekitar
15-20%. Chitosan mempunyai bentuk mirip dengan selulosa.
Struktur Chitosan
Proses utama dalam pembuatan chitosan meliputi penghilangan protein dan
kandungan mineral melalui proses kimia yang disebut deproteinasi dan
demineralisasi yang masing-masing dilakukan dengan menggunakan larutan basa dan
asam. Selanjutnya chitosan diperoleh melalui proses deasetilasi dengan cara
memanaskan dalam larutan basa. Chitosan sedikit larut dalam air dan mempunyai
muatan positif yang dapat mengikat muatan negatif dari senyawa lain serta mudah
mengalami degradasi secara biologi dan tidak beracun, selain itu chitosan dapat
berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat dan menghambat
pertumbuhan bakteri (Linawati, 2006). Tetapi kekurangan dari penggunaan
chitosan ini adalah pembuatannya yang cukup rumit sehingga sulit untuk
dilakukan dalam skala kecil.
Bahan Pengawet Makanan Kimia Berbahaya
Zat adiktif makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam
bahan makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk makanan, baik yang mempunyai
nilai gizi maupun yang tidak mempunyai nilai gizi.
Beberapa manfaat penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:
1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut
2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan ke dalam makanan
dengan tujuan yaitu untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau pembusukan
makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi (pembusukan),
pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat dicegah
sementara waktu.
Ada dua macam cara pengawetan pada makanan,yaitu pengawet alami dan pengawetan
buatan.
a. Pengawetan alami itu dengan cara
• Menggunakan gula dan penggaraman, contohnya pembuatan manisan.
• Pengasapan, contohnya pada kelapa.
• Pendinginan, contohnya pada ikan dan buah-buahan.
b. Pengawet buatan, biasanya dilakukan dengan pemberian senyawa kimia,
seperti:
• Garam benzoat digunakan untuk sirup, margarin, dan kecap.
• Asam benzoat dan natrium benzoat: dipakai untuk pengawet minuman, jus buah,
saus, dan kecap.
• Asam propionat dan natrium propionat: dipakai pada pengawet roti dan keju.
• Asam sorbat: dipakai untuk pengawet keju.
sumber : http://avisditya.blogspot.com/2012/04/zat-pengawet-makanan-alami-dan-bahan.html
Beberapa manfaat penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:
1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut
2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan yaitu untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau pembusukan makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat dicegah sementara waktu.
Ada dua macam cara pengawetan pada makanan,yaitu pengawet alami dan pengawetan buatan.
a. Pengawetan alami itu dengan cara
• Menggunakan gula dan penggaraman, contohnya pembuatan manisan.
• Pengasapan, contohnya pada kelapa.
• Pendinginan, contohnya pada ikan dan buah-buahan.
b. Pengawet buatan, biasanya dilakukan dengan pemberian senyawa kimia,
seperti:
• Garam benzoat digunakan untuk sirup, margarin, dan kecap.
• Asam benzoat dan natrium benzoat: dipakai untuk pengawet minuman, jus buah, saus, dan kecap.
• Asam propionat dan natrium propionat: dipakai pada pengawet roti dan keju.
• Asam sorbat: dipakai untuk pengawet keju.